Jumat, 14 April 2017

Pertumbuhan Domestik Bruto Jepang Pada 5 Tahun Terakhir

Tugas 1
Produk Domestik Bruto Jepang diperkirakan tumbuh lebih cepat pada kuartal keempat dibanding perkiraan sebelumnya, karena perusahaan menggenjot investasi pabrik dan manufaktur, menurut jajak pendapat Reuters.
Sementara itu, jajak pendapat ekonom terpisah juga menunjukkan surplus transaksi berjalan Jepang di bulan Januari akan menyempit dari bulan sebelumnya karena perlambatan ekspor sebelum liburan Tahun Baru Imlek.
"Sentimen perusahaan antara produsen telah membaik, dan ini tercermin dalam belanja modal," kata Hiroshi Miyazaki, ekonom senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters.
"Saya berharap belanja akan seperti yang diharapkan, dan ekonomi akan menuju ke arah yang benar," lanjutnya.
Pertumbuhan PDB untuk kuartal keempat diperkirakan akan direvisi naik ke 1,6% year-on-year (yoy) dari 1,0%, menurut estimasi median dari 20 ekonom yang disurvei Reuters.
Kantor Kabinet Jepang akan merilis data PDB pukul 8.50 waktu Tokyo pada 8 Maret 2017 (6.50 WIB).
Komponen pertumbuhan belanja modal PDB diperkirakan akan direvisi hingga 1,7% dari kuartal sebelumnya, dua kali lebih tinggi tari ekspansi kuartalan sebesar 0,9% pada data awal.
Beberapa ekonom memperkirakan belanja modal akan meningkat lebih lanjut karena perusahaan harus mulai berinvestasi dalam peralatan yang lebih efisien untuk menangani berkurangnya jumlah pekerja.
Namun, kebijakan ekonomi AS menimbulkan risiko, karena perusahaan dapat tiba-tiba berhati-hati terhadap belanja modal jika Presiden AS Donald Trump mengadopsi kebijakan perdagangan proteksionis.


Tokyo - Perekonomian Jepang mengalami kontraksi terbesar dalam lima tahun terakhir menyusul kenaikan pajak penjualan. Hal ini menjadi tantangan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam menggenjot perekonomian negara tersebut.
Kantor Kabinet Jepang melaporkan produk domestik bruto (PDB) tahunan melemah menjadi 7,1 persen dalam tiga bulan sampai Juni, atau terbesar sejak kuartal pertama 2009. Sementara rata-rata survei Bloomberg News dari 25 ekonom memperkirakan penurunan sebesar 7 persen.
Pelemahan ekonomi Jepang imbas kenaikan pajak penjualan pada bulan April yang berlanjut hingga kuartal ini. Hal ini ditandai dengan jatuhnya penjualan ritel dan belanja rumah tangga pada Juli. Pekan lalu, pemerintah Jepang mengisyaratkan akan meningkatkan stimulus pada Oktober 2015 untuk meminimalisir dampak negatif peningkatan pajak.
"Ini semakin sulit dirediksi apakah Abe dapat melanjutkan dan meningkatkan pajak 10 persen. Tidak akan menjadi keputusan yang mudah bagi Abe dengan situasi ekonomi saat ini," ujar Ekonom Nomura Securities Co Minoru Nogimori di Tokyo, Senin (8/9).
Penanaman modal perusahaan turun 5,1 persen dari kuartal sebelumnya, atau turun lebih dari dua kali lipat dari perkiraan awal hanya 2,5 persen. Konsumsi swasta direvisi menjadi turun 5,1 persen atau kurang dari proyeksi awal sebesar 5 persen.
Honda Motor Co, produsen mobil nomor tiga Jepang berencana memangkas pengeluaran belanja modal hingga 10 persen pada tahun fiskal ini, sementara NTT DoCoMo Inc, operator telekomunikasi dengan jumlah pelanggan terbesar di Jepang juga akan memotong belanja modal sekitar 2 persen. Moody’s Investors Service menyatakan pertumbuhan belanja modal perusahaan-perusahaan non-keuangan akan melambat dari agregat hingga 1,3 persen pada tahun fiskal berikutnya dari perkiraan 7,9 persen tahun ini.
Surplus perdagangan Jepang Juli menyempit 30,6 persen dari tahun sebelumnya mengindikasikan tekanan ekonomi. Surplus neraca transaksi berjalan sebesar 416,7 miliar yen lebih kecil daripada perkiraan rata-rata 27 ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 444,2 miliar yen.
Pekan lalu Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan pajak lagi tanpa sejumlah langkah yang dapat menggenjot perekonomian. Sementara Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengungkapkan rencana cadangan untuk stimulus akan disiapkan.
Ekonom Sumitomo Mitsui Asset Management Co Hiroaki Muto memperkirakan jumlah stimulus fiskal tambahan kemungkinan sekitar 2 triliun yen.
Laporan hari ini menunjukkan konsumsi tahunan swasta jatuh 19 persen dari kuartal sebelumnya, dibandingkan dengan estimasi awal menurun 18,7 persen.





Produk Domestik Bruto yang dirilis oleh Cabinet Office menunjukkan nilai moneter semua barang, jasa dan struktur diproduksi di Jepang dalam jangka waktu tertentu. Itu adalah ukuran kotor aktivitas pasar karena menunjukkan kecepatan di mana ekonomi Jepang berkembang atau menurun. Pembacaan tinggi atau jumlah dari yang diharapkan lebih baik, dipandang sebagai positif untuk JPY, sementara bacaan yang rendah adalah negatif.


Grafik Pertumbuhan Domestik Bruto Jepang 5 Tahun Terakhir

Terakhir
Sebelum Ini
Tertinggi
Paling Rendah
Satuan
0.30
0.30
3.20
-4.80
Persen
1.60
1.10
9.40
-8.80
Persen
1.20
1.20
12.90
-18.00
Persen
4123.26
4596.16
5957.25
44.31
Usd - Miliar
524555.80
522978.90
524555.80
263584.00
Jpy - Milyar
549792.70
549409.10
549792.70
263297.50
Jpy - Milyar
122858.90
121835.90
141747.10
71463.10
Jpy - Milyar
44656.80
44386.10
44656.80
8369.20
USD
35804.23
35587.17
35804.23
29550.01
USD
4700.10
6277.20
7549.80
4700.10
Jpy - Milyar
28188.70
28205.10
42167.10
25584.40
Jpy - Milyar
103814.20
111231.70
111580.50
81251.50
Jpy - Milyar
233.30
193.80
515.20
179.70
Jpy - Milyar
30779.50
30810.70
31042.60
25527.60
Jpy - Milyar
22201.40
95137.40
96295.10
22201.40
Jpy - Milyar
24766.70
24319.00
27093.60
22407.80
Jpy - Milyar
8424.00
7612.40
12212.00
7531.90
Jpy - Milyar






































































Referensi:

Kelompok 10 1EB11:
Annisa Dian Pratiwi (20216940)
Nafila Qinananti Alifyanur Rachmanda (25216287)
Syafa Devi Wicinda (27216216)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar