Selasa, 18 April 2017

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI

 A. KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Kemiskinan juga dapat didefinisikan menurut dua pendekatan. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut diukur dengan suatu standar tertentu, sementara kemiskinan relatif  bersifat kondisional, biasanya membandingkan pendapatan sekelompok orang dengan pendapatan kelompok lain. Sedang kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Mereka hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau mereka berada di bawah garis kemiskinan internasional.

Pemahaman utama kemiskinan mencakup:

Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

▪ Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.

▪ Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.

Penyebab Kemiskinan

1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.

2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.

3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.

4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.

5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Garis Kemiskinan

Peta berdasarkan CIA World Factbook yang menunjukkan persentase penduduk suatu negara yang hidup di bawah garis kemiskinan resmi negara tersebut. Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.

Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

Dampak Kemiskinan

a. Kriminalitas

Salah satu faktor terjadinya kriminalitas adalah kemiskinan,mengapa? Karena saat seseorang tidak mempunyai penghasilan sementara dia harus memenuhi kebutuhan hidupnya, maka ia akan melakukan berbagai hal termasuk tindakan kriminal,seperti pencurian, perampokan bahkan hingga pembunuhan.

b. Tingkat pendidikan rendah

Dampak lain dari kemiskinan yaitu tingkat pendidikan yang rendah, hal ini dikarenakan pendidikan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,dan pasti akan menyulitkan rakyat miskin,walaupun pemerintah sudah memberikan berbagai bantuan bahkan hingga pendidikan gratis dari sd hingga sltp hingga saat ini,tapi tetap saja belum memaksimalkan pendidikan untuk kalangan miskin,dan hal ini akan terus berdampak pada meningkatnya kemiskinan jika tingkat pendidikan tetap rendah.

c. Tingkat kesehatan rendah dan meningkatnya angka kematian

Kemiskinan juga menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan sehingga membuat tingginya angka kematian,hal ini dikarenakan biaya untuk kesehatan. Kemiskinan juga menyebabkan buruknya kesehatan pada bayi dan balita yang membutuhkan banyak asupan gizi,sedangkan orang tua mereka tidak mempunyai biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut,sehingga banyak terdapat bayi yang lahir cacat karena kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan, serta banyak balita hingga anak usia pertumbuhan terkena busung lapar, dikarenakan tidak memadainya asupan makanan mereka,tentu saja kita sudah tahu tentang hal ini dari berita-berita di media massa.


B. KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI

Kesenjangan Sosial Ekonomi adalah sebuah gejala yang timbul di dalam masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan yang lainnya diantara masyarakat yang hidup di lingkungan tertentu. Kesenjangan ini biasanya dimulai dari kesenjangan ekonomi yang kemudian menjadi kesenjangan sosial ekonomi. Dimana terjadi suatu kesenjangan (perbedaan) yang mudah dilihat dengan mata telanjang.

Salah satu contohnya adalah kesenjangan yang bisa dilihat dan banyak terjadi adalah kesenjangan yang terjadi di antara masyarakat yang tinggal di dalam sebuah komplek perumahan mewah dengan masyarakat yang tinggal di luar atau sekitar komplek perumahan mewah tersebut. Dimana dalam kondisi seperti itu, kita dapat melihat dengan jelas adanya perbedaan yang sangat signifikan antara kedua kelompok masyarakat tersebut, yang pada kenyataannya tinggal berdekatan (berdampingan) antara satu dengan yang lainnya.

Sejumlah penelitian menyebut bahwa kesenjangan adalah masalah sosial yang semakin berkembang. Kesenjangan yang terlalu besar cenderung merugikan karena kesenjangan pendapatan dan pemusatan kekayaan mampu menghambat pertumbuhan jangka panjang. Penelitian statistik awal yang membandingkan kesenjangan dengan pertumbuhan ekonomi tidak menghasilkan kesimpulan apa-apa. Pada tahun 2011, peneliti Dana Moneter Internasional menunjukkan bahwa kesetaraan pendapatan yang lebih besar—berkurangnya kesenjangan—meningkatkan durasi pertumbuhan ekonomi sebuah negara dengan lebih cepat dibandingkan perdagangan bebas, korupsi pemerintah rendah, investasi asing, atau utang luar negeri rendah

Faktor-Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial Ekonomi

Menurunnya pendapatan per kapita
Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
Rendahnya mobilitas sosial
Pencemaran lingkungan alam
Biaya pendidikan mahal
Tingginya pengangguran
Lahirnya ideologi kapitalis
Hilangnya asas gotong royong

Dampak Kesenjangan Sosial Dan Ekonomi

Angka kriminalitas tinggi
Kemiskinan semakin menyebar
Putus sekolah
Kualitas kesehatan menurun
Tidak terjalinnya silaturahmi


Pendapat Mengenai Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Ekonomi

Menurut kelompok kami, kemiskinan di Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan serta pendidikan di Indonesia. Selain itu kemampuan untuk mengolah sumber daya alam serta sumber daya manusia di Indonesia masih kurang. Sehingga banyak potensi yang seharusnya menjadi sumber pendapatan bagi negara terabaikan atau tidak terjamah. Kurangnya keterampilan dalam bekerja juga menjadi faktor lain, dan dapat menyebabkan tingkat pengangguran yang cukup tinggi sehingga kemiskinan semakin tidak terhindarkan. Karena kemiskinan tersebut, secara tidak langsung, kesenjangan sosial ekonomi pun tercipta. Dan menghasilkan masalah-masalah yang baru. Kesenjangan sosial ekonomi itu sendiri berarti jarak atau perbedaan. Jarak atau perbedaan disini bermaksud jarak antara si kaya dan si miskin. Hal yang menyebabkan kesenjangan disini tidak lain tidak bukan adalah pendapatan atau kekayaan seseorang atau sekelompok orang.

Sebagai contoh, dapat kita lihat di pinggiran kota-kota besar yang ada di Indonesia. Seperti di pinggiran kota Jakarta, masih banyak bangunan-bangunan liar yang berdiri di tanah pemerintah. Yang seharusnya tanah tersebut tidak ada bangunan di atasnya. Daerah-daerah tersebut bisa dikatakan sebagai slum area. Slum area tercipta karena pendatang dari luar kota tidak mampu bersaing di kota Jakarta. Hal ini sangat berbeda dengan komplek perumahan yang berada di pusat kota.

Langkah Mengatasi Masalah Kemiskinan Dan Kesenjangan Ekonomi Sosial Di Indonesia

Pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.

2. Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.

3. Menggalakkan program zakat. Di Indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di Indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.

4. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :   
Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton 
Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer

5. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA)
Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.

6. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.


Sumber:



Kelompok 10 1EB11:
Annisa Dian Pratiwi (20216940)
Nafila Qinananti Alifyanur Rachmanda (25216287)
Syafa Devi Wicinda (27216216)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar