Selasa, 06 Desember 2016

TUGAS 7

PENGERTIAN MARKETING MIX
Marketing Mix atau Bauran Pemasaran ini merupakan serangkaian unsur-unsur pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Pengertian marketing mix menurut Kotler merupakan sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan objek pemasaran atau target pasar yang dituju. Sedangkan pengertian marketing mix menurut Stanton (1978) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Rangkaian dari 4 variabel inilah yang disebut juga sebagai unsur – unsur marketing mix.


7P DALAM MARKETING MIX

1. PRODUCT (PRODUK)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. PRICE (HARGA)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996). Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).

3. PROMOTION (PROMOSI)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000:7). Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

4. PLACE (SALURAN DISTRIBUSI)

Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperli hatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa dipe roleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

5. PEOPLE (PARTISIPAN)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah para reception, dokter, dan beauty therapis.

6. PROCESS (PROSES)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.

7. PHYSICAL EVIDENCE (LINGKUNGAN FISIK)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).


ORIENTASI PASAR
Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi mempunyai komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Narver dan Slater mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.

Contoh:
- Nike dan Adidas
Kedua perusahaan peralatan olahraga tersebut bersaing satu sama lain dengan berusaha membuat produk yang memiliki kualitas yang baik, dilihat dari penampakan, keawetan dan kenyamanan saat pemakaian.  Orang biasanya membeli kedua produk tersebut juga karena alasan kualitas produk yang sudah terjamin, walaupun harganya mahal. Dan kedua perusahaan ini selalu mengembangkan produknya supaya lebih menarik perhatian masyarakat.

- Sepatu Lukis
Sepatu yang sempat booming beberapa tahun yang lalu membuat banyak masyarakat berlomba-lomba mencari dan memakainya, namun karena sudah tidak ada inovasi yang baru dari sepatu lukis ini lambat laun pun ditinggalkan karena sepatu yang tidak ada inovasi baru terkesan membosankan dan masyarakat lebih memilih sepatu ‘ber-merk’ yang menjadi trendy saat ini.

Dengan perbandingan di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan orientasi pasar yang akan bertahan dalam jangka panjang, sedangkan perusahaan yang tidak melakukan orientasi pasar akan ditinggalkan.


PERMASALAHAN HARGA
Masalah harga dapat memberikan dorongan bagi produsen karena produsen memiliki prinsip ekonomi yaitu dengan cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan. Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, di antaranya ;
1. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga murah
2. Menentukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku
3. Memilih dan menetapkan barang yang akan diproduksi
4. Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya

Sedangkan pengaruh harga bagi konsumen dalam menetapkan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
-  Harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik bagi para pembeli untuk  membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak juga selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin.

-   Ketika harga naik produsen juga akan menaikkan produksi sedangkan konsumen akan mengurangi pembelian, sebaliknya jika harga turun produsen akan mengurangi produksi agar barangnya laku di pasar dan konsumen akan membeli ataupun mengonsumsi lebih banyak.

-  Banyaknya perusahaan perusahaan lain dalam bisnis menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi untuk dapat menjaga posisinya dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian, dengan memahami perilaku konsumen dalam proses pengambil keputusan, maka perusahaan akan dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan produk mereka.

-  Sering dijumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedang unsur lain hanyalah unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan berperan bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya, karena dalam keputusan pembeliannya konsumen mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, harga dan biaya yang tidak terlalu mahal dalam arti sepadan dengan kualitas produk, keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut.




SUMBER:
http://rahmania-maulida.blogspot.co.id/2015/11/tugas-4.html

Senin, 28 November 2016

TUGAS 6

PENGERTIAN BONUS, GAJI UPAH, DAN KOMPENSASI

1. BONUS
Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan. Pengertian lainnya dari bonus:
-  Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dari dana yang dihasilkan dari tambahan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
-   Apa saja yang melebihi ekspektasi.

2. GAJI
Gaji adalah merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin, pengawas, pegawai tata usaha, pegawai kantor serta para manajer lainnya. Proses pembayaran gaji biasanya diberikan dalam setiap bulannya. Gaji biasanya tingkatannya lebih tinggi dari pada pembayaran-pembayaran kepada pekerja-pekerja upahan . Tidak semua orang yang memberikan jasa kepada perusahaan bisa dianggap pegawai atau karyawan sebagai contoh seorang akuntan publik, pengacara konsultan manajemen yang memberikan jasa-jasanya kepada perusahaan demikian juga tukang batu, listrik dll. Mereka semua diberitahu tentang apa yang harus dilakukan tidak berada di bawah perintah dan tidak harus mengikuti petunjuk-petunjuk pemberi kerja mengenai pelaksanaan jasa-jasa itu. Atas jasanya kepada perusahaan mereka diberikan imbalan yang disebut honorarium atau fee.

3. UPAH
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk tunjangan baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upah Biasanya diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya diberikan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Di dalam ketentuan umum undang-undang ketenagakerjaan Upah dirumuskan sebagai hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.

4. KOMPENSASI
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada karyawan, ataupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk non moneter.

TEORI UPAH

Ada 2 teori tentang upah:
a.  Teori Tawar Manawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.

b.   Teori Standar Hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar hidup ini diartikan cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan.

DEFINISI OUTSOURCING, MOTIVASI, JOB DESCRIPTION, DAN SEPARATION

1. OUTSOURCING
Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut. Di negara kita, ada undang-undang yang khusus mengatur mengenai hal ini, yaitu UU No. 13 tahun 2003. Yang membuat sedikit kerancuan adalah tidak ada penyebutan istilah outsourcing dalam undang-undang tersebut. Yang bisa ditarik dari UU tersebut adalah outsourcing memiliki dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerja/buruh.

2. MOTIVASI
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi di definisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

3. JOB DESCRIPTION
Job description (jobdesk) atau uraian jabatan/job atau gambaran tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi (eksternal) sehingga dapat tercapai tujuan unit / bagian kerja dan organisasi / perusahaan secara luas. 

4. SEPARATION
           Separation atau pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan. Apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan karyawan. Padahal, kalau kita tilik definisi di atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian dipecat. Tergantung alasannya, PHK mungkin membutuhkan penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak. Meski begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang butuh penetapan dilaporkan kepada instansi ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada penetapan, PHK tidak berujung sengketa hukum, atau karena karyawan tidak mengetahui hak mereka. Sebelum Pengadilan Hubungan Industrial berdiri pada 2006, perselisihan hubungan Industrial masih ditangani pemerintah lewat Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) serta Pengadilan Tata Usaha Negara.


TINDAKAN APA SAJAKAH YANG PERLU DIAMBIL OLEH PIMPINAN PERUSAHAAN UNTUK MENJAGA PESANAN DARI LANGGANAN DAPAT DILAYANI TEPAT WAKTU?

Jadi tindakan yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah pimpinan perusahaan harus mengoordinasikan pegawainya untuk menjaga dan melayani pesanan dari langganan tepat waktu dengan menambah jam kerja pegawainya dan apabila para pegawainya ini melakukannya dengan prima maka pegawai berhak mendapat bonus dari pemimpin perusahaan tersebut. Yang dimaksud prima ialah pelayanan yang dilakukan dengan baik ataupun sangat baik karena mampu menjaga dan melayani dengan tepat waktu.






Sumber:
http://bhr-community.blogspot.co.id/2011/12/separation-pemutusan-hubungan-kerja.html

Senin, 21 November 2016

TUGAS 5

A. Letak Pentingnya Seorang Akuntan Dalam Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Akuntansi akan memberikan berbagai informasi dan jawaban yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan suatu bisnis yang dimana informasi tersebut akan digunakan oleh seseorang dalam managerial suatu perusahaan. Kegunaan akuntansi dalam sektor bisnis tidak hanya dalam hal itu saja, melainkan, akuntansi juga memberikan informasi untuk berbagai pihak yang ada di luar perusahaan yang terkait, yang dimana informasi tersebut akan digunakan untuk menilai performa atau kinerja dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, peranan akuntansi sangat penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan atau individu tertentu, karena akuntansi menyediakan informasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dari laporan-laporan keuangan tersebutlah informasi bisnis yang dilakukan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perputaran bisnis tersebut.


B. Makna dari Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna memahami persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban = Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".

C. Unsur-Unsur Kontinuitas
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
1. Likuiditas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
b) Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :

Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%

Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

2. Solvabilitas
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva / jumlah seluruh utang x 100%

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

3. Rentabilitas
Adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
- Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan. Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%

- Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan. Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri  x 100%


D. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
1)   Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Berbagai macam pengertian pembelanjaan:
1. Pembelanjaan Aktif.
Adalah bagaimana menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien.
2. Pembelanjaan Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
a. kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
b. kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

3. Pembelanjaan ditinjau dari sumber dana
1) Pembelanjaan dari luar (external financing)  
a.Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b. Pembelanjaan Asing (debet financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.

2) Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a. Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal.
b. Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk mengganti aktiva yang lama.




Kamis, 27 Oktober 2016

TUGAS 4

A. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih bentuk usaha yang akan didirikan.
1.      Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan. Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.

2.      Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada dua hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Ketika CV atau Firma dijadikan pilihan badan usaha, maka ketika timbul suatu kerugian itu menjadi tanggung jawab pemiliknya hingga ke harta pribadi. Berbeda badan usaha berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang mengenal batasan tanggung jawab sebesar modal yang disetorkan. Semua pengusaha tentu ingin memiliki kendali atas bisnisnya. Namun, setiap pengendalian tersebut memiliki konsekuensi berupa tanggung jawab hukum sesuai dengan badan usaha yang dipilihnya.
    3.   Kemampuan Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya mereka yang berbisnis dengan modal yang terbatas akan memilih pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kemampuan keuangannya. Kalau biaya untuk mendirikan PT tidak ada, mereka bisa mendirikan CV yang biayanya lebih murah dan proses pendiriannya lebih sederhana. Sebagai gambaran biaya pendirian PT di Jakarta berkisar Rp 8 juta – Rp 15 juta, tergantung dari skala usahanya. Sementara biaya pendirian CV di Jakarta adalah antara Rp 5juta – Rp 6 juta. Lagi-lagi yang perlu diingat, memilih mendirikan PT atau mendirikan CV berkorelasi pada pertanggungjawaban pemilik badan usaha tersebut.

   4.      Kemudahan Memperoleh Modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Salah satu keuntungan badan usaha adalah dapat membuat rekening atas nama perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila arus kas yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
  5.  Perkembangan UsahaPengusaha haruslah visioner. 
Oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Meski awalnya tidak memiliki badan usaha, pemilik Bebek Dower, Doni Tirtana, mengatakan akhirnya memilih mendirikan PT bagi bisnisnya karena tuntutan dari pihak ketiga. Pendirian PT jadi keharusan karena ketika bisnisnya berkembang dan bermitra dengan korporasi, menurut Doni, biasanya mereka lebih nyaman bila bentuknya PT. Selain berbadan hukum, untuk keperluan penagihan pajak akan lebih mudah. Jadi, seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resiko nya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.

    6.     Kewajiban dari Undang-Undang
Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan Rumah Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi pengusaha untuk memilih badan usaha lainnya.

B. Kecenderungan orang-orang mengubah bentuk usaha perseorangan menjadi perseroan terbatas
Orang-orang cenderung mengubah bentuk usahanya dari perseorangan menjadi perseroan terbatas karena badan usaha perseorangan memiliki kekurangan, seperti modal usaha kecil sehingga sukar berkembang, seluruh kerugian menjadi tanggungan pemilik, hidup dan mati badan usaha hanya di tangan pemilik. Sedangkan jika mengubahnya menjadi perseroan terbatas maka akan mendapat keuntungan seperti hal nya kelangsungan hidup perusahaan yang lebih terjamin sebagai badan hukum sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik, pemilik juga dapat berganti-ganti dengan menjual saham kepada orang lain. Selain itu dengan mengubahnya menjadi PT maka orang-orang akan dipermudah dalam memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, manajemen yang lebih kuat, lebih fleksibel karena hampir semua bentuk kegiatan ekonomi terbuka bagi PT, dan sebagainya.


C.    Mengapa bentuk koperasi cocok dengan bentuk usaha masyarakat

Karena landasan negara Indonesia adalah gotong royong. Berdasarkan pengalaman, kegiatan saling membantu (gotong royong, solidaritas, dan perhitungan  ekonomi) diantara individu dan usaha akan lebih berhasil mengatasi permasalahan baik sosial maupun  ekonomi. Apalagi dalam menghadapi ekonomi pasar dimana persaingan pasar sangat ketat akan menyebabkan  UKM semakin tidak berdaya. Dalam ketidakberdayaan ekonomi seperti ini  kekuatan-kekuatan ekonomi  seperti usaha besar akan menguasai UKM baik dalam pemasaran hasil produksi maupun dalam penyediaan  sarana-sarana produksi. Hal ini menyebabkan usaha-usaha kecil dan  menengah harus bergabung dalam suatu wadah (organisasi), dengan saling membantu dan bekerja  sama tidak saja untuk menghadapi oligopolis dan monopolis, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Organisasi tersebut dinamakan koperasi. Dalam bab ini akan diuraikan sejarah perintisan perkembangan organisasi koperasi yang dimulai dari Eropa dan disebar luaskan keseluruh dunia termasuk Indonesia. Para pelopor koperasi telah berhasil memprakarsai organisasi-organisasi  koperasi dan mengembangkan gerakan koperasi, gagasannya dan mengembangkan struktur organisasi koperasi tertentu terutama yang dapat diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-kepentingan khusus dan pada situasi nyata dari kelompok-kelompok orang-orang yang berbeda lingkungan ekonomis dan sosial budaya. Mereka dalam mendirikan tipe koperasi tertentu dengan melalui proses “trial and errors” yang akhirnya berhasil membentuk organisasi koperasi. Dalam melaksanakan fungsi-fungsi inovatif sebagai pemrakarsa-pemrakarsa sebagai pengusaha-pengusaha koperasi yang membuka jalan disebut  promotor koperasi. 


D. Bentuk usaha yang bisa lebih maju dan lebih baik untuk dilakukan sekarang ini

Banyak bentuk usaha kecil maupun besar yang dapat dilakukan sekarang ini. Dalam bidang jasa kita dapat membuka usaha jasa pengetikan ataupun jasa kurir. Sedangkan dalam bidang dagang kita bisa membuka restoran, butik, maupun bisnis pulsa elektrik.

Bidang jasa:
1. Jasa pengetikan, yang harus disediakan tentu saja komputer, printer, scanner, dan waktu luang yang banyak. Modal awal yang diperlukan sekitar Rp 8-Rp 9 juta, namun jika sudah mempunyai peralatannya Anda bisa menekan pengeluaran biaya peralatan. Konsumen untuk jasa pengetikan ini tentu saja orang-orang yang sangat sibuk dan tidak mempunyai waktu luang untuk mengetik sendiri naskah ataupun tugas-tugasnya.

2. Jasa kurir, perannya sangat dibutuhkan banyak perusahaan untuk mengantarkan berbagai dokumen atau barang.

Bidang dagang:
1. Restaurant. Sekarang banyak orang yang tidak punya waktu banyak untuk memasak di rumah karena pekerjaannya. Oleh karena itu sekarang ini restaurant juga banyak di pinggir jalan. Variasi harganya pun bermacam macam, jadi kita dapat membeli makanan sesuai dengan harga yang kita mampu.

2. Butik. Usaha dalam bidang pakaian sangat diminati apalagi untuk kaum wanita yang membutuhkan banyak style untuk pakaian. Karena banyaknya butik yang ada, banyak juga variasi harga yang beragam.

3. Bisnis Pulsa Elektrik. Sekarang ini, isi ulang pulsa elektrik dapat ditemukan di manapun karena usaha ini sangat mudah dan sederhana untuk dilakukan. Anda yang ingin menjalankan bisnis ini tidak memerlukan banyak tenaga, hanya dengan bermodalkan telepon genggam dan uang minimal Rp 100.000,. Anda sudah dapat memulainya. Konsumen perdana Anda dapat dimulai dari kalangan keluarga, teman, ataupun tetangga.






Sumber: