PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan
yang beroperasi di skala internasional. Maka agar dapat bersaing dalam
kecepatan pertumbuhan bisnis ini, organisasi dan karyawan harus terus-menerus
memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai berbagai budaya dan
tradisi; serta mengembangkan keahlian. Banyak perusahaan yang
mengatur bisnis mereka berdasarkan proyek dan pelanggan, daripada spesialisasi
fungsi. Oleh karena itu, para karyawan perlu memiliki interpersonal skill yang
luas. Salah satu dorongan orang bekerja
pada suatu organisasi, termasuk perusahaan adalah karena di sana ada kesempatan
untuk maju. Sudah menjadi sifat dari manusia pada umumnya untuk
menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunya saat dasar ini, karena
itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya. Meskipun tidak
sepenuhnya bahwa karier karyawan akan sesuai dengan jalur karier tersebut,
masih harus dipertemukan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan
individu karyawan dan seberapa besar kompetisi akan menyeleksi karyawan yang
telah memiliki kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Bagaimanapun juga
program pengembangan yang kurang baik dapat menimbulkan keresahan dalam
organisasi dan berdampak negatif terhadap perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Karier merupakan urutan
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai
dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Henry
Simamora (2007).
Karier terdiri dari semua pekerjaan
yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah
seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Veithzal
Rivai (2009).
Perencanaan karier yaitu sebuah proses di mana perusahaan
menyeleksi tujuan karier serta jenjang karir dalam menggapai rencana karier.
Rivai (2009).
Perencanaan karier yaitu kegiatan dan kesempatan
yang diberikan oleh organisasi dalam upaya membantu pegawai untuk menggapai
tujuan kariernya, yang terpenting untuk meningkatkan kompetensi individu dan
juga kemampuan organisasi. Hariandja
(2007).
Pengembangan karier meliputi keterampilan, pendidikan dan
pengalaman serta teknik-teknik modifikasi dan perbaikan perilaku, yang
memberikan nilai tambah sehingga memungkinkan seseorang untuk bekerja lebih
baik. Marwansyah (2012).
Pengembangan karier adalah aktivitas kepegawaian yang membantu
pegawai-pegawai merencanakan karier masa depan mereka di organisasi, agar
organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara
maksimum. Andrew J. Fubrin (2001).
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
KARIER, PERENCANAAN KARIER DAN PENGEMBANGAN KARIER
Karier merupakan istilah
teknis dalam administrasi personalia. Karier berasal dari bahasa
Belanda; carriere, yaitu perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan seseorang. Karier dapat berarti
perkembangan dan kemajuan pekerjaan seseorang dalam suatu jenjang tertentu. Karier mencerminkan
perkembangan dan kemajuan pekerjaan anggota organisasi secara individu dalam
jenjang jabatan yang dapat dicapainya selama kerja. Misalnya, wartawan muda,
wartawan madya, wartawan utama. Jenjang jabatan pekerjaan wartawan dari yang
rendah sampai yang tinggi ini menunjukkan peranan atau status mereka
masing-masing.
Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Perencanaan
karier
merupakan suatu rancangan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang anggota
organisasi dengan kemampuan tertentu dapat memperoleh kenaikan jabatan tertentu
sesuai persyaratan organisasi. Perencanaan karier seseorang dilandasi
persyaratan-persyaratan yang disusun organisasi. Berdasar
persyaratan-persyaratan tersebut, orang berusaha meningkatkan kompetensinya.
Keberhasilannya dipengaruhi, antara lain, pendidikan formal,
pengalaman kerja, dan aspek-aspek yang terdapat pada organisasi, misal, sikap
atasan.
Menurut
I Komang A. dkk (2012) pengembangan
karier adalah
peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier dan peningkatan oleh
departemen personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur
atau jenjang organisasi. Pengembangan karier
(career development) adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan
status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi.
2. RUANG
LINGKUP PERENCANAAN KARIER
Perencanaan
karier merupakan bagian yang sangat penting karena menentukan dinamika
organisasi atau perusahaan untuk manajemen sumber daya manusia. Ruang lingkup
perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan
jenjang jabatan atau pangkat karyawan.
b. Perencanaan
tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan.
Kedua
hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya saling
berkaitan. Jenjang karier seseorang akan menunjang kepentingan dan atau
tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan yang telah disiapkan. Oleh karena itu,
setiap perencanaan karier akan mengarah pada tercapainya kepentingan atau
tujuan organisasi. Makin lancar perencanaan dan pelaksanaan karier maka
organisasi atau perusahaan yang bersangkutan akan semakin dinamis.
3. LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN KARIER
Proses atau langkah-langkah yang
akan ditempuh untuk menyusun rencana karier terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.
Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya
atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan,
kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat
dan nilai berhubungan pada kesempatan karier.
2.
Menetapkan Tujuan Karier
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah
mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karier
dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3.
Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain
kegiatan untuk mencapai tujuan karier.
4.
Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasikan satu
rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa
manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk
membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karier mereka.
4. BERBAGAI
PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN KARIER
Dalam
proses perencanaan karier, perlu dipertimbangkan beberapa hal, khusus yang
menyangkut masa jabatan atau pemindahan jabatan seseorang yang berpengaruh pada
jenjang kariernya. Pertimbangan-pertimbangan itu ialah singkatnya masa jabatan,
terlalu lamanya masa jabatan, dan keinginan dipindahkan dari jabatan. Tiga hal
tersebut patut menjadi perhatian. Singkatnya
Masa Jabatan. Bila seseorang memangku jabatan belum cukup lama, pemindahan
jabatan mengakibatkan hal-hal yang kurang baik, yaitu:
- Pada umumnya, ia belum mengenal dan
menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama jabatan tersebut.
- Program kerja yang mungkin sudah
ditetapkan belum sempat diselesaikan.
- Belum bulat penghayatannya pada
jabatan yang dipangku, sudah harus menyiapkan diri memahami jabatan baru.
- Secara psikologis menimbulkan
pertanyaan yang sulit dijawab sebab-sebabnya.
Terlalu Lamanya Masa Jabatan. Masa
jabatan seseorang terlalu lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala
tidak sehat. Akibat-akibat yang mugkin timbul antara lain:
-
Hinggapnya rasa bosan
karena pekerjaan-pekerjaan yang sama dalam masa yang lama, sehingga
kurang variasi.
-
Sikap pasif dan apatis
serta mundurnya motivasi serta inisiatif dalam bekerja.
-
Menumpulkan kreativitas
seseorang karena tak adanya tantangan yang berarti.
-
Menimbulkan iklim bekerja
yang statis clan tidak mudah diubah dan menutup kemungkinan pejabat baru dari
generasi penerusnya.
Keinginan Pindah Jabatan. Harapan untuk
dipindahkan dari jabatan lama ke jabatan baru selalu ada dalam pikiran para
karyawan atau anggota suatu organisasi. Berbagai penyebab keinginan dari
harapan tersebut antara lain sebagai berikut:
-
Seseorang terlalu lama
menjabat suatu jabatan yang terpencil/daerah terpencil, sehingga dirasakan
tidak mudah mengembangkan diri.
-
Rasa kurang tepat pada
jabatan yang sekarang dijabat/diemban, karena tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan, pengalaman atau keinginannya.
-
Merasa bahwa jabatan
yang sekarang sekedar sebagai batu loncatan, untuk meniti karier lebih lanjut.
Demikian beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan karier dalam suatu organisasi.
Kurang cermat dalam mempertimbangkan hal-hal tersebut akan menimbulkan
kefatalan dalam mendinamiskan organisasi, lebih-lebih dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan disetujui bersama.
5. INFORMASI
DAN KONSELING PADA PERENCANAAN KARIER
a) Informasi
Karier
Departemen
SDM harus menyediakan informasi yang diperlukan karyawan di dalam membuat
perencanaan karier seperti informasi tentang uraian kerja serta spesifikasinya.
Apabila tersedia informasi tentang kelompok kerja, karyawan dapat menemukan
jalan karier yang layak serta dapat menilainya dengan jalan menanyakannya
kepada orang yang telah menjalaninya. Satu masalah yang sering ditemui adalah
banyak karyawan yang ingin menghindarkan diri dari pekerjaan yang kurang
menyenangkan serta yang memberikan penghasilan yang rendah. Untuk mencegah hal
ini departemen SDM dapat membuat jenjang kemajuan suatu pekerjaan dimana masing-masing
jenjang merupakan bagian dari suatu karier serta memerlukan persyaratan
tertentu. Disamping itu departemen SDM menyediakan informasi tentang
jalan alternatif menuju karier. Jadi kalau ada seorang karyawan yang tidak
berminat pada suatu jenjang pekerjaan tertentu, ada alternatif lain bagi
karyaawan tersebut tetap dapat mengembangkan kariernya.
b) Konseling
Karier
Untuk membantu SDM menetapkan tujuan
karier dan menemukan jalan yang tepat untuk mencapainya diperlukan adanya penyuluhan
karier. Penyuluhan karier akan membantu karyawan dalam memilih
pekerjaan yang diminati serta mengamati dan menafsirkan sikap, keterampilan
serta tes psikologi lainnya. Salah satu masalah didalam membantu perencanaan
karier karyawan adalah adanya karyawan yang kariernya terhambat karena bukan
semata-mata kesalahan karyawan itu sendiri melainkan juga kesalahan perusahaan. Menurut
T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan
bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan
seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya
bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian
pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, keterampilan, dan moral seseorang.
6. PENGEMBANGAN
KARIER
Pengembangan
karier (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karier yang direncanakan.
Beberapa prinsip pengembangan karier adalah sebagai berikut :
1.
Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap pengembangan karier.
2.
Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan
ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik.
3.
Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
4.
Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat
direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan
individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karier
merupakan pengembangan karier. Untuk itu pengembangan karier dapat
didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan
rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja,
serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier
dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas
pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa
kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM
melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
7. MANFAAT
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER
Manfaat Career Planning
-
Menyelaraskan strategi dan kebutuhan penempatan dari dalam
perusahaan.
-
Mengembangkan kemajuan karyawan.
-
Mengembangkan fasilitas penempatan internasional.
-
Membantu keanekaragaman angkatan kerja.
-
Menurunkan turnover.
-
Menarik karyawan yang potensial.
-
Pertumbuhan personal lebih lanjut.
-
Mengurangi penimbunan bawahan kunci.
-
Kebutuhan kepuasan karyawan.
-
Membantu rencana kegiatan yang disetujui.
Manfaat Pengembangan Karier
Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi
organisasi maupun karyawan.
a.
Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :
1.
Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan.
2.
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang berkualitas.
3.
Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita
mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier.
4.
Mengurangi frustasi karyawan.
5.
Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah
organisasi.
6.
Meningkatkan nama baik organisasi.
b.
Bagi karyawan, pengembangan karier identik dengan
keberhasilan, karena pengembangan karier bermanfaat untuk dapat :
1.
Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2.
Menambah tantangan dalam bekerja.
3.
Meningkatkan otonomi.
4.
Meningkatkan tanggung jawab.
KESIMPULAN
Karier dapat
berarti perkembangan dan kemajuan pekerjaan seseorang dalam suatu jenjang
tertentu. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan
seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti
proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Pengembangan
karier adalah
suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu
organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi. Karier
meripakan suatu yang harus diwujudkan dan terus dikejar bagi diri karyawan, dan
keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk itu manajemen harus secara
bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai
potensi prestasinya. Penggunaan
arah dan jalur proses dan pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan antara karyawan dengan perusahaan kearah saling menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar