Sabtu, 16 November 2019

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAAN KARIER


PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang beroperasi di skala internasional. Maka agar dapat bersaing dalam kecepatan pertumbuhan bisnis ini, organisasi dan karyawan harus terus-menerus memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai berbagai budaya dan tradisi; serta mengembangkan keahlian. Banyak perusahaan yang mengatur bisnis mereka berdasarkan proyek dan pelanggan, daripada spesialisasi fungsi. Oleh karena itu, para karyawan perlu memiliki interpersonal skill yang luas. Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi, termasuk perusahaan adalah karena di sana ada kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunya saat dasar ini, karena itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya. Meskipun tidak sepenuhnya bahwa karier karyawan akan sesuai dengan jalur karier tersebut, masih harus dipertemukan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan individu karyawan dan seberapa besar kompetisi akan menyeleksi karyawan yang telah memiliki kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Bagaimanapun juga program pengembangan yang kurang baik dapat menimbulkan keresahan dalam organisasi dan berdampak negatif terhadap perusahaan.

                                                        TINJAUAN PUSTAKA

Karier merupakan urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Henry Simamora (2007).

Karier terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Veithzal Rivai (2009).

Perencanaan karier yaitu sebuah proses di mana perusahaan menyeleksi tujuan karier serta jenjang karir dalam menggapai rencana karier. Rivai (2009).

Perencanaan karier yaitu kegiatan dan kesempatan yang diberikan oleh organisasi dalam upaya membantu pegawai untuk menggapai tujuan kariernya, yang terpenting untuk meningkatkan kompetensi individu dan juga kemampuan organisasi. Hariandja (2007).

Pengembangan karier meliputi keterampilan, pendidikan dan pengalaman serta teknik-teknik modifikasi dan perbaikan perilaku, yang memberikan nilai tambah sehingga memungkinkan seseorang untuk bekerja lebih baik. Marwansyah (2012).

Pengembangan karier adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karier masa depan mereka di organisasi, agar organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Andrew J. Fubrin (2001).




PEMBAHASAN

1.     PENGERTIAN KARIER, PERENCANAAN KARIER DAN PENGEMBANGAN KARIER

Karier merupakan istilah teknis dalam administrasi personalia. Karier berasal dari bahasa Belanda; carriereyaitu perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Karier dapat  berarti perkembangan dan kemajuan pekerjaan seseorang dalam suatu jenjang tertentu. Karier mencer­minkan perkembangan dan kemajuan pekerjaan anggota organisasi secara individu dalam jenjang jabatan yang dapat dicapainya selama kerja. Misalnya, wartawan muda, wartawan madya, wartawan utama. Jenjang jabatan pekerjaan wartawan dari yang rendah sampai yang tinggi ini menunjukkan peranan atau status mereka masing-masing.

Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Perencanaan karier merupakan suatu rancangan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang ang­gota organisasi dengan kemampuan tertentu dapat memperoleh kenaikan jabatan tertentu sesuai persyaratan organisasi. Perencanaan karier seseorang dilandasi persyaratan-persyaratan yang disusun organisasi. Berdasar persyaratan-persyaratan tersebut, orang berusaha meningkatkan kompetensinya. Keberhasilannya  dipe­ngaruhi, antara lain,  pendidikan formal, pengalaman kerja, dan aspek-aspek yang terdapat pada organisasi, misal, sikap atasan.

Menurut I Komang A. dkk (2012) pengembangan karier adalah peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier dan peningkatan oleh departemen personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi. Pengembangan karier (career development) adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi. 

2.     RUANG LINGKUP PERENCANAAN KARIER

Perencanaan karier merupakan bagian yang sangat penting karena menentukan dinamika organisasi atau perusahaan untuk manajemen sumber daya manusia. Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.    Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan.
b.    Perencanaan tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan.

Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya saling berkaitan. Jenjang karier seseorang akan menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan yang telah disiapkan. Oleh karena itu, setiap perencanaan karier akan mengarah pada tercapainya kepentingan atau tujuan organisasi. Makin lancar perencanaan dan pelaksanaan karier maka organisasi atau perusahaan yang bersangkutan akan semakin dinamis.

3.     LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN KARIER
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karier terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.         Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karier.

2.         Menetapkan Tujuan Karier
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karier dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.

3.         Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karier.

4.         Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karier mereka.

4.     BERBAGAI PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN KARIER

Dalam proses perencanaan karier, perlu dipertimbangkan beberapa hal, khusus yang menyangkut masa jabatan atau pemindahan jabatan seseorang yang berpengaruh pada jenjang kariernya. Pertimbangan-pertimbangan itu ialah singkatnya masa jabatan, terlalu lamanya masa jabatan, dan keinginan dipindahkan dari jabatan. Tiga hal tersebut patut menjadi perhatian. Singkatnya Masa Jabatan. Bila seseorang memangku jabatan belum cukup lama, pemindahan jabatan mengakibatkan hal-hal yang kurang baik, yaitu:
-       Pada umumnya, ia belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama jabatan tersebut.
-       Program kerja yang mungkin sudah ditetapkan belum sempat diselesaikan.
-       Belum bulat penghayatannya pada jabatan yang dipangku, sudah harus menyiapkan diri memahami jabatan baru.
-       Secara psikologis menimbulkan pertanyaan yang sulit dijawab sebab-sebabnya.

Terlalu Lamanya Masa Jabatan. Masa jabatan seseorang terlalu lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala tidak sehat. Akibat-akibat yang mugkin timbul antara lain:
-          Hinggapnya rasa bosan karena pekerjaan-pekerjaan  yang sama dalam masa yang lama, sehingga kurang variasi.
-          Sikap pasif dan apatis serta mundurnya motivasi serta inisiatif dalam bekerja.
-          Menumpulkan kreativitas seseorang karena tak adanya tantangan yang berarti.
-          Menimbulkan iklim bekerja yang statis clan tidak mudah diubah dan menutup kemungkinan pejabat baru dari generasi penerusnya.

Keinginan Pindah Jabatan. Harapan untuk dipindahkan dari jabatan lama ke jabatan baru selalu ada dalam pikiran para karyawan atau anggota suatu organisasi. Berbagai penyebab keinginan dari harapan tersebut antara lain sebagai berikut:
-            Seseorang terlalu lama menjabat suatu jabatan yang terpencil/daerah terpencil, sehingga dirasakan tidak mudah mengembangkan diri.
-            Rasa kurang tepat pada jabatan yang sekarang dijabat/diemban, karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman atau keinginannya.
-            Merasa bahwa jabatan yang sekarang sekedar sebagai batu loncatan, untuk meniti karier lebih lanjut.

Demikian beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan karier dalam suatu organisasi. Kurang cermat dalam mempertimbangkan hal-hal tersebut akan menimbulkan kefatalan dalam mendinamiskan organisasi, lebih-lebih dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan disetujui bersama.

5.     INFORMASI DAN KONSELING PADA PERENCANAAN KARIER

a)     Informasi Karier
Departemen SDM harus menyediakan informasi yang diperlukan karyawan di dalam membuat perencanaan karier seperti informasi tentang uraian kerja serta spesifikasinya. Apabila tersedia informasi tentang kelompok kerja, karyawan dapat menemukan jalan karier yang layak serta dapat menilainya dengan jalan menanyakannya kepada orang yang telah menjalaninya. Satu masalah yang sering ditemui adalah banyak karyawan yang ingin menghindarkan diri dari pekerjaan yang kurang menyenangkan serta yang memberikan penghasilan yang rendah. Untuk mencegah hal ini departemen SDM dapat membuat jenjang kemajuan suatu pekerjaan dimana masing-masing jenjang merupakan bagian dari suatu karier serta memerlukan persyaratan tertentu. Disamping  itu departemen SDM menyediakan informasi tentang jalan alternatif menuju karier. Jadi kalau ada seorang karyawan yang tidak berminat pada suatu jenjang pekerjaan tertentu, ada alternatif lain bagi karyaawan tersebut tetap dapat mengembangkan kariernya.

b)    Konseling Karier
Untuk membantu SDM menetapkan tujuan karier dan menemukan jalan yang tepat untuk mencapainya diperlukan adanya penyuluhan karier. Penyuluhan karier  akan membantu karyawan dalam memilih pekerjaan yang diminati serta mengamati dan menafsirkan sikap, keterampilan serta tes psikologi lainnya. Salah satu masalah didalam membantu perencanaan karier karyawan adalah adanya karyawan yang kariernya terhambat karena bukan semata-mata kesalahan karyawan itu sendiri melainkan juga kesalahan perusahaan. Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, keterampilan, dan moral seseorang.

6.     PENGEMBANGAN KARIER

Pengembangan karier (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karier yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karier adalah sebagai berikut :
1.   Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karier.
2.   Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik.
3.   Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
4.   Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.   

Implementasi perencanaan karier merupakan pengembangan karier. Untuk itu pengembangan karier  dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.

7.     MANFAAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER
Manfaat Career Planning
-     Menyelaraskan strategi dan kebutuhan penempatan dari dalam perusahaan.
-     Mengembangkan kemajuan karyawan.
-     Mengembangkan fasilitas penempatan internasional.
-     Membantu keanekaragaman angkatan kerja.
-     Menurunkan turnover.
-     Menarik karyawan yang potensial.
-     Pertumbuhan personal lebih lanjut.
-     Mengurangi penimbunan bawahan kunci.
-     Kebutuhan kepuasan karyawan.
-     Membantu rencana kegiatan yang disetujui.

Manfaat Pengembangan Karier
Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
a.   Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :
1.   Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan.
2.   Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas.
3.   Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier.
4.   Mengurangi frustasi karyawan.
5.   Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi.
6.   Meningkatkan nama baik organisasi.

b.   Bagi karyawan, pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karier bermanfaat untuk dapat :
1.   Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2.   Menambah tantangan dalam bekerja.
3.   Meningkatkan otonomi.
4.   Meningkatkan tanggung jawab.

KESIMPULAN

Karier dapat  berarti perkembangan dan kemajuan pekerjaan seseorang dalam suatu jenjang tertentu. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi. Karier meripakan suatu yang harus diwujudkan dan terus dikejar bagi diri karyawan, dan keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk itu manajemen harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai potensi prestasinya. Penggunaan arah dan jalur proses dan pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan antara karyawan dengan perusahaan kearah saling menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar