SISTEM EKONOMI YANG ADA DI DUNIA
Sistem ekonomi yang
pertama kali muncul dan dikenal di dunia adalah sistem ekonomi tradisional.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem ekonomi tradisional mulai
ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Berikut ini, jenis-jenis
sistem perekonomian yang ada di dunia, yaitu :
1. Sistem Ekonomi
Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah sebagai pusat
dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi masyarakat
diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusatlah
yang mengatur.
Akibat dari sistem ini, tidak adanya
kepemilikan pribadi karena semuanya diatur oleh pusat. Tak ada pula si kaya dan
si miskin karena ekonomi komunis berpandangan bahwa seharusnya kondisi
masyarakat harus “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang.
Rakyat atau masyarakat tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk berpikir kreatif
benar-benar dibatasi sehingga rakyat hanya bisa “terima-terima” saja. Sistem
ekonomi sosialis ini diterapkan oleh negara-negara yang
berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara komunis
lainnya.
Ciri-ciri sistem ekonomi
sosialis sebagai berikut :
a. Seluruh sumber
daya dikuasai oleh negara
b. Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
d. Hak milik
individu tidak diakui
Kelebihan
Sistem Ekonomi Sosialis :
a. Semua kegiatan
dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan
pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada
kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah
dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa
lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah
lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan Sistem Ekonomi
Sosialis :
a. Hak milik pribadi
tidak diakui,
b. Potensi
inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
c. Segala kebijakan
pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.
2. Sistem Ekonomi
Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk
kegiatan ekonomi. Pemerintah tidak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh rakyat.
Mereka semua mendapatkan hak yang sama untuk berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya, dalam sistem ekonomi kapitalis, semua
bebas berbuat apa saja. Sehingga tidak mengherankan bila kaum pemodal
atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem
ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis ini diterapkan oleh Eropa
Barat, Amerika, Kanada, dan Australia.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Liberal :
a. Bebas memiliki
alat-alat dan sumber-sumber produksi, baik perorangan maupun kelompok
b. Hak milik
perorangan dijamin sepenuhnya
c. Kegiatan
ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
d. Campur tangan
pemerintah sangat sedikit atau terbatas
e. Modal mempunyai
peran yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
f. Bebas bersaing
dengan cara apa pun
g. Didorong oleh
motif memperoleh laba sebesar-besarnya
Kelebihan
dari sistem ekonomi liberal :
a. Setiap individu
diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha
b. Setiap individu
bebas memiliki alat-alat produksi
c. Setiap individu
bebas memilih bidang usaha yang disukainya
d. Persaingan
dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
e. Produksi barang
dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat.
Kekurangan sistem ekonomi
liberal :
a. Kebebasan
berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada
kelompok yang lemah
b. Menimbulkan
monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan
penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba
yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada
pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang merupakan kombinasi dari
dua sistem ekonomi sebelumnya, yaitu komunis dan liberal. Rakyat memiliki hak untuk berkreativitas,
namun demikian pemerintah juga tetap berperan dalam mengatur jalannya kegiatan
ekonomi.
Sistem ekonomi campuran adalah
sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam
sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran
pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di
negara-negara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir,
dan Maroko.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi
campuran :
a. Sumber-sumber
daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah
menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan -kebijaksanaan di
bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan
di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan
pemerintah.
d. Hak milik
swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
e. Pemerintah
bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f. Jenis dan
jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
4. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
Ekonomi dimana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut
kebiasaan,tradisi masyarakat secara turun temurun dengan mengandalkan faktor
produksi apa adanya.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional :
a. Belum ada pembagian kerja
b. Tergantung pada sektor pertanian
c. Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga
kurang dinamis
d. Teknologi Produksi Sederhana
Kebaikan sistem ekonomi tradisional :
a. Menimbulkan rasa kekeluargaan dan gotong royong
b. Barter dilandasi kejujuran
Kekurangan sistem ekonomi tradisional :
a. Pola pikir masyarakat masih statis
b. Hasil produksi terbatas
a. Menimbulkan rasa kekeluargaan dan gotong royong
b. Barter dilandasi kejujuran
Kekurangan sistem ekonomi tradisional :
a. Pola pikir masyarakat masih statis
b. Hasil produksi terbatas
5. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
Sistem Ekonomi dimana pemerintah memegang peranan
penting/dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Penganut sistem ekonomi terpusat
yaitu Russia, RRC, dan Negara-negara Eropa Timur.
Ciri-ciri sistem ekonomi Terpusat/Komando :
a. Kegiatan perekonomian dan harga ditetapkan pemerintah
b. Hak milik perorangan tidak diakui,sehingga kebebasan individu tidak ada
c. Alat Produksi dikuasai negara
a. Kegiatan perekonomian dan harga ditetapkan pemerintah
b. Hak milik perorangan tidak diakui,sehingga kebebasan individu tidak ada
c. Alat Produksi dikuasai negara
Kebaikan sistem ekonomi Terpusat/Komando :
a. Pengawasan/Pengendalian lebih mudah dilakukan
b. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
c. Kemakmuran Masyarakat merata
d. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan
a. Pengawasan/Pengendalian lebih mudah dilakukan
b. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
c. Kemakmuran Masyarakat merata
d. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan
Keburukan sistem ekonomi Terpusat/Komando :
a. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat
b. Adanya pasar gelap karena adanya pembatasan oleh pemerintah
c. Tidak ada jaminan bagi masyarakat untuk memilih pekerjaan dan jenis barang
d. Pemerintah bersifat paternalistis,apa yang diatur oleh pemerintah adalah benar
a. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat
b. Adanya pasar gelap karena adanya pembatasan oleh pemerintah
c. Tidak ada jaminan bagi masyarakat untuk memilih pekerjaan dan jenis barang
d. Pemerintah bersifat paternalistis,apa yang diatur oleh pemerintah adalah benar
SISTEM POLITIK DI BERBAGAI NEGARA DI DUNIA
Dalam rumus
ketatanegaraan, sistem politik merujuk kepada tata cara pemerintahan
suatu negara dijalankan. Hal ini mencakup tentang cara pemilihan pemimpin
negara, merumuskan peraturan atau undang-undang, landasan dasar hukum. Serta
yang tak kalah penting dari cakupan sistem politik ini adalah bagaimana cara
interaksi antar pejabat pemerintahan yang satu dengan yang lainnya dan
interaksi antara warga sipil atau rakyat dengan pejabat pemerintahan.
Pengertian Sistem Politik
Menurut Ramlan Surbakti, sistem politik
adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan
kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan
Surbakti tersebut, maka secara sederhana sistem politik merupakan interaksi
antara masyarakat dengan pemerintah yang berkaitan dengan proses pengambilan
suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan bersama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Sistem Politik
di Berbagai Negara
Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan
sistem politik yang berbeda antara satu sama lain. Faktor utama yang menjadi
pertimbangan menerapkan suatu sistem politik tertentu adalah paham atau
ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Di samping aspek ideologi,
terdapat faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni sebagai berikut
:
1. Paham atau ideologi yang
dianut
2.. Latar belakang sejarah
3. Kondisi sosiologis
4. Kondisi kultural atau
budaya
5. Kondisi kejiwaan masyarakat (psycho-social)
6. Pedoman filsafat
7. Pedoman konstitusi dan hukum
Berikut adalah beberapa
sistem politik di berbagai negara :
1. Sistem Politik Liberal
Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah suatu bentuk sistem
perwakilan demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak
individu dengan menuangkannya pada aturan.
Salah satu ciri utama dari sistem politik liberal adalah
kekuasaan negara yang terletak pada parlemen. Adapun kelebihan dari sistem
politik liberal ini yaitu kecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan, hal ini karena kekuasaan tidak berada pada satu pemegang kekuasaan
saja. Sedangkan kekurangan dari sistem politik liberal adalah memicu adanya
monopoli kekuasaan oleh sekelompok pemangku kekuasaan yang bekerja sama.
2. Sistem Politik Komunis
Sistem politik komunis adalah sistem politik yang
memposisikan negara sebagai pengatur dan penguasa penuh atas segala aspek
kehidupan bernegara.
Dalam sistem politik ini negara tidak hanya menguasai dan
mengatur aspek ekonomi dan politik saja, tapi juga kepercayaan/paham warga
negaranya serta hal-hal yang dinilai baik buruk dalam kehidupan sosial
masyarakat. Hal yang mencolok dalam sistem politik komunis adalah keadaan
dimana masyarakat merupakan pelayan negara. Bentuk pelayanan ini merujuk kepada
rakyat yang bekerja di lembaga pemerintahan, mereka diberikan berbagai tugas
yang melebihi kapasitasnya.
3. Sistem Politik Parlementer
Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang
menjadikan parlemen sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik
terdapat seorang presiden sebagai kepala negara, dan seorang perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan.
Adapun kelebihan sistem politik parlementer yaitu
memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap pendapat publik. Sedangkan
kelemahan dari sistem politik ini adalah proses pelaksaaan pemerintahan yang
tidak stabil serta tidak ada perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif
dan kekuasaan legislatif.
4. Sistem Politik Presidensial
Sistem politik presidensial adalah sistem politik yang
memisahkan antara kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik
presidensial memiliki nama lain yaitu sistem kongresional. Dalam sistem politik
presidensial, presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden menduduki kekuasaan terkuat yang tidak dapat
dijatuhkan oleh lembaga lainnya yang berada dalam pemerintahan negara tersebut.
Presiden dapat dilengserkan dari kursi kekuasaannya hanya jika ia terlibat
dalam pelanggaran berat seperti : pelanggaran konstitusi, pengkhianatan
terhadap negara dan terlibat masalah kriminal.
Keutamaan dari sistem politik ini adalah presiden
memiliki jaminan kewenangan legislatif oleh konstitusi, dan presiden berwenang
untuk mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang akan membantunya dalam
menjalankan pemerintahan.
5. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
Sistem politik otoriter adalah sistem politik dimana
segala bentuk peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara berasal dari satu sumber, yakni dari pemangku kekuasaan
tertinggi. Sistem politik otoriter dikenal juga dengan sistem politik diktator
karena pada sistem politik ini dipimpin oleh seseorang yang diktator.
Sistem politik otoriter memiliki satu ciri khas yakni
kekuasaan politik tak terbatas oleh sang pemimpin atau partai politik yang
berkuasa. Menurut Theodore M. Vestal dalam bukunya berjudul Ethiopia: A Post-Cold War
African State, mengemukakan bahwa
sistem politik otoriter memiliki 6 ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
1. Infrastruktur dan fasilitas
pemerintahan dikendalikan secara terpusat
2. Mengikuti 4 prinsip :
o aturan datang dari seseorang, bukan dari hukum
o pemilihan umum bersifat kaku
o semua keputusan politis ditentukan oleh satu pihak dan berlangsung
tertutup
o penggunaan kekuatan politik yang seolah-olah tidak terbatas
3. Pemimpin dipilih
sendiri atau menyatakan diri
4. Tidak ada
jaminan kebebasan sipil maupun toleransi untuk oposisi
5. Tidak ada
kebebasan membentuk suatu kelompok, organisasi atau partai politik selain dari
partai politik yang incumbent
6. kestabilan
politik dipertahankan melalui :
o kontrol penuh terhadap dukungan pihak militer untuk mempertahankan
keamanan sistem dan kontrol terhadap masyarakat
o birokrasi dikuasai oleh orang-orang yang mendukung rezim
o kendali terhadap oposisi dari internal negara
o pemaksaan kepatuhan kepada publik melalui berbagai cara sosialisasi
6. Sistem Politik Anarki
Menurut Alexander
Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan oleh negara. Hal
ini berarti bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang berlaku secara
internasional melainkan hanya sebuah sistem ciptaan suatu negara. Sistem politik anarki adalah sistem politik yang merujuk
pada konsep anarki yakni tidak memiliki pemimpin dan tidak memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Dalam sistem politik anarki ini tidak ada kekuatan
dan kekuasaan koersif secara hierarki yang bertugas menyelesaikan segala
permasalahan yang terjadi, memberlakukan hukum, dan menata sistem pemerintahan
seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain.
7. Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang
memberikan hak setara kepada seluruh warga negara atau rakyatnya dalam proses
pengambilan suatu kebijakan atau keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Suatu negara yang menerapkan konsep sistem politik
demokrasi, rakyat mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam merumuskan,
mengembangkan, membuat, dan menentukan suatu hukum baik secara langsung ataupun
perwakilan. Salah satu ciri utama dari sistem politik demokrasi ini adalah
adanya wakil-wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan. Wakil rakyat ini
merupakan perpanjangan tangan dari rakyat, yang bertugas mengawasi
jalannya pemerintahan serta menyampaikan aspirasi rakyat dalam berbagai
kegiatan pemerintahan baik bidang politik, ekonomi, sosial maupun hukum.
8. Sistem Politik Demokrasi Transisi
Sistem politik demokrasi transisi adalah sistem politik
yang belum stabil, dimana sistem ini diberlakukan pada masa transisi antara
satu orde pemerintahan ke orde pemerintahan selanjutnya. Tidak jelasnya orde
pemerintahan yang akan berlaku di masa yang akan datang disebut sebagai suatu
rangkaian berbagai kemungkinan. Masa politik transisi ini dapat mengarah kepada
terjadinya penciptaan sejenis demokrasi, kembali pada masa rezim otoriter yang
pernah terjadi sebelumnya maupun munculnya suatu sistem politik alternatif yang
lebih revolusioner.
Menurut Rustow, masa demokrasi transisi ini melalui tiga
tahapan, yakni :
1. Terjadinya polarisasi antar pemain-pemain politik baru
2. Terjadinya kompromi dan negosiasi
3. Habituasi
(pembiasaan) terhadap aturan-aturan main demokratis
Sumber:
Anggota Kelompok 10 :
Annisa Dian Pratiwi (20216940)
Nafila Qinananti Alifyanur Rachmanda (25216287)
Syafa Devi Wicinda (27216216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar