Senin, 28 November 2016

TUGAS 6

PENGERTIAN BONUS, GAJI UPAH, DAN KOMPENSASI

1. BONUS
Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan. Pengertian lainnya dari bonus:
-  Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dari dana yang dihasilkan dari tambahan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
-   Apa saja yang melebihi ekspektasi.

2. GAJI
Gaji adalah merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin, pengawas, pegawai tata usaha, pegawai kantor serta para manajer lainnya. Proses pembayaran gaji biasanya diberikan dalam setiap bulannya. Gaji biasanya tingkatannya lebih tinggi dari pada pembayaran-pembayaran kepada pekerja-pekerja upahan . Tidak semua orang yang memberikan jasa kepada perusahaan bisa dianggap pegawai atau karyawan sebagai contoh seorang akuntan publik, pengacara konsultan manajemen yang memberikan jasa-jasanya kepada perusahaan demikian juga tukang batu, listrik dll. Mereka semua diberitahu tentang apa yang harus dilakukan tidak berada di bawah perintah dan tidak harus mengikuti petunjuk-petunjuk pemberi kerja mengenai pelaksanaan jasa-jasa itu. Atas jasanya kepada perusahaan mereka diberikan imbalan yang disebut honorarium atau fee.

3. UPAH
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk tunjangan baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upah Biasanya diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya diberikan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Di dalam ketentuan umum undang-undang ketenagakerjaan Upah dirumuskan sebagai hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.

4. KOMPENSASI
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada karyawan, ataupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk non moneter.

TEORI UPAH

Ada 2 teori tentang upah:
a.  Teori Tawar Manawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.

b.   Teori Standar Hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar hidup ini diartikan cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan.

DEFINISI OUTSOURCING, MOTIVASI, JOB DESCRIPTION, DAN SEPARATION

1. OUTSOURCING
Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut. Di negara kita, ada undang-undang yang khusus mengatur mengenai hal ini, yaitu UU No. 13 tahun 2003. Yang membuat sedikit kerancuan adalah tidak ada penyebutan istilah outsourcing dalam undang-undang tersebut. Yang bisa ditarik dari UU tersebut adalah outsourcing memiliki dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerja/buruh.

2. MOTIVASI
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi di definisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

3. JOB DESCRIPTION
Job description (jobdesk) atau uraian jabatan/job atau gambaran tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan di luar organisasi (eksternal) sehingga dapat tercapai tujuan unit / bagian kerja dan organisasi / perusahaan secara luas. 

4. SEPARATION
           Separation atau pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan. Apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan karyawan. Padahal, kalau kita tilik definisi di atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian dipecat. Tergantung alasannya, PHK mungkin membutuhkan penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak. Meski begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang butuh penetapan dilaporkan kepada instansi ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada penetapan, PHK tidak berujung sengketa hukum, atau karena karyawan tidak mengetahui hak mereka. Sebelum Pengadilan Hubungan Industrial berdiri pada 2006, perselisihan hubungan Industrial masih ditangani pemerintah lewat Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) serta Pengadilan Tata Usaha Negara.


TINDAKAN APA SAJAKAH YANG PERLU DIAMBIL OLEH PIMPINAN PERUSAHAAN UNTUK MENJAGA PESANAN DARI LANGGANAN DAPAT DILAYANI TEPAT WAKTU?

Jadi tindakan yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah pimpinan perusahaan harus mengoordinasikan pegawainya untuk menjaga dan melayani pesanan dari langganan tepat waktu dengan menambah jam kerja pegawainya dan apabila para pegawainya ini melakukannya dengan prima maka pegawai berhak mendapat bonus dari pemimpin perusahaan tersebut. Yang dimaksud prima ialah pelayanan yang dilakukan dengan baik ataupun sangat baik karena mampu menjaga dan melayani dengan tepat waktu.






Sumber:
http://bhr-community.blogspot.co.id/2011/12/separation-pemutusan-hubungan-kerja.html

Senin, 21 November 2016

TUGAS 5

A. Letak Pentingnya Seorang Akuntan Dalam Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Akuntansi akan memberikan berbagai informasi dan jawaban yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan suatu bisnis yang dimana informasi tersebut akan digunakan oleh seseorang dalam managerial suatu perusahaan. Kegunaan akuntansi dalam sektor bisnis tidak hanya dalam hal itu saja, melainkan, akuntansi juga memberikan informasi untuk berbagai pihak yang ada di luar perusahaan yang terkait, yang dimana informasi tersebut akan digunakan untuk menilai performa atau kinerja dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, peranan akuntansi sangat penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan atau individu tertentu, karena akuntansi menyediakan informasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dari laporan-laporan keuangan tersebutlah informasi bisnis yang dilakukan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perputaran bisnis tersebut.


B. Makna dari Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna memahami persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban = Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".

C. Unsur-Unsur Kontinuitas
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
1. Likuiditas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
b) Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :

Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%

Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

2. Solvabilitas
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva / jumlah seluruh utang x 100%

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

3. Rentabilitas
Adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
- Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan. Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%

- Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan. Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri  x 100%


D. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
1)   Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Berbagai macam pengertian pembelanjaan:
1. Pembelanjaan Aktif.
Adalah bagaimana menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien.
2. Pembelanjaan Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
a. kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
b. kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

3. Pembelanjaan ditinjau dari sumber dana
1) Pembelanjaan dari luar (external financing)  
a.Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b. Pembelanjaan Asing (debet financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.

2) Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a. Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal.
b. Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk mengganti aktiva yang lama.