Negara
asal impor Jerman pada periode Januari-Maret 2015, selain dari kawasan Uni
Eropa juga dari 1 negara Asia yaitu : China. Impor Jerman dari Belanda sebesar € 31,36 miliar,
dengan pangsa 13,37%, turun sebesar 0,96%; Perancis sebesar € 18,82 miliar, (8,03%
) dan turun 1,20% ; China sebesar € 18,34 miliar, (7,82%) dan naik 26,62%,
serta Belgia sebesar € 14,20 miliar, (6,06%) dan naik 0,04%. Keempat negara
tersebut, memberi kontribusi sebesar 35,26% terhadap total impor Jerman pada
periode ini. Vietnam dan Malaysia merupakan negara-negara ASEAN yang tercatat
sebagai negara asal impor Jerman dengan peringkat masing-masing ke-26 dan
ke-29. Sementara itu, Indonesia posisinya berada di peringkat ke-37. Sementara
itu, Pilipina dan Singapura posisinya dibawah peringkat Indonesia yaitu di
peringkat ke-40 dan ke-43.
Perkembangan
perdagangan bilateral Jerman dengan Indonesia
1. Pada
periode Januari-Maret 2015, total perdagangan Jerman dengan Indonesia tercatat
senilai € 1.450,20 juta, naik sebesar 6,72% dibandingkan dengan total
perdagangan periode yang sama tahun 2014, dengan nilai € 1.358,86 juta.
Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor senilai € 653,87 juta,
dan impor sebesar € 796,33 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2014, ekspor naik sebesar 5,00%. Dan, impor juga naik sebesar 8,18%.
Sehingga, neraca perdagangan antara Jerman dengan Indonesia pada periode
Januari-Maret 2015 tercatat surplus bagi Indonesia sebesar € 142,46 juta, atau
meningkat sebesar 25,69% dibanding periode Januari-Maret 2014 dengan surplus
sebesar € 113,34 juta.
2. Impor Jerman dari Indonesia pada periode
Januari-Maret 2015 terdiri dari :
·
Coconut "Copra", Palm Kernel
Or Babassu Oil & Fractions Thereof (HS 1513) meningkat sebesar 10,39%, dari
€ 80,59 juta menjadi € 88,96 juta;
·
Footwear With Outer Soles Of Rubb,
Plast, Leath Or Comp Leath (HS 6403) meningkat sebesar 24,62%, dari € 32,98
juta menjadi € 41,10 juta;
·
Palm Oil & Its Fractions, Whether Or
Not Refined (HS 1511) meningkat sebesar 10,77%, dari € 32,32 juta menjadi €
35,80 juta;
·
Footwear With Outer Soles Of Rubb,
Plast, Lea Or Comp Lea & Uppers Of Text (HS 6404) meningkat sebesar 22,21%,
dari € 23,95 juta menjadi € 29,27 juta.
3. Pada periode Januari Oktober 2015 impor
Jerman dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 10,99% dibanding periode
sebelumnya. Sedangkan impor Jerman dari negara pesaing utama Indonesia
mengalami perubahan sebagai berikut: Belanda (+4,01%), Perancis (+0,08%), China
(+14,35%), Belgium (-0,06%), dan Itali (-0,88%). Di sisi lain impor Jerman dari
negara-negara Asean mengalami perubahan sebagai berikut: Vietnam (+35,48%),
Malaysia (+16,73%), Philippines (+12,91%), Singapore (+6,21%) dan Thailand (+11,71%).
4. Pada periode Januari Oktober 2015 Ekspor
non-migas Indonesia ke Jerman mencapai nilai Euro 2.613,06 juta atau 99,99%
dari total ekspor Indonesia yang mencapai nilai Euro 2.614,06 juta. Bila
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, dimana ekspor non-migas
Indonesia tercatat sebesar Euro 2.354,96 juta maka mengalami kenaikan sebesar
9,88%, Posisi Indonesia terhadap impor Jerman berada di urutan ke-37, sedangkan
pada tahun 2014 Indonesia masih menempati urutan yang ke-38. Negara pesaing
utama Indonesia adalah Belanda yang berada di urutan pertama, sedangkan dari
wilayah ASEAN, Vietnam yang berada diurutan ke-25, Malaysia diurutan ke-29 dan
Thailand di urutan 33. Produk utama yang diekspor oleh Indonesia ke Jerman,
dihitung dari urutan pertama adalah kopra kelapa, alas kaki, minyak kelapa
sawit, karet serta layar komputer dan perangkat elektronik yang lain
Nama
Kelompok:
- Annisa
Dian Pratiwi (20216940)
- Nafila
Qinananti A.R (25216287)
- Syafa
Devi Wicinda (27216216)
Referensi: